Minggu, 02 April 2017

Pemilihan Topik, dukungan sumber pustaka, dan perumusan judul penulisan karya tulis ilmiah .


TUGAS 3
(Sabtu , 01 April  2017)

Nama                           : Rani Zuhara
Nim                             : E1B114050
E-mail                          : ranizuahara11@gmail.com
Kompasiana.com         : Rani Zuhara.com
Blog                            : ranizuhara.blogspot.com
No.HP                         : 082350307809

Pemilihan Topik, dukungan sumber pustaka, dan perumusan judul penulisan karya tulis ilmiah .

Karya ilmiah adalah, suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulis secara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan,dengan menggunakan pendekatan dan metode ilmiah.

·         Proses dan Pentahapan Penulisan Karya Ilmiah

Sebagai proses mental, penulisan karya ilmiah setidaknya melalui beberapa tahapan berikut (bandingkan, Santoso, 2000:77-81).
1.      Persiapan
2.      Studi pustaka pendukung
3.      Pengumpulan data dan informasi pendukung
4.      Pengorganisasian materi
5.      Penulisan
6.      Revisi
7.      Penyuntingan publikasi


Pada tahap persiapan tercakup penggalian masalah berikut latar belakang pemilihannya, formulasi judul, dan penetapan tujuan penulisan. Pada tahap studi pustaka dilakukan penjelajahan kepustakaan pendukung sekaligus penetapan perspektif teori yang akan digunakan dalam analisis. Dalam penulisan artikel setara hasil penelitian, data atau keterangan pendukung sangat diperlukan. Data itu dapat diperoleh dari hasil penelitian sendiri dan atau hasil penelitian orang lain. Data atau keterangan pendukung itu diupayakan yang relevan dan mutakhir.

A.    PEMILIHAN TOPIK
Pemilihan topik merupakan kegitan awal untuk melakukan proses menulis. Memilih topik bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan. Lebih-lebih bagi para penulis pemula. Bagi penulis yang sudah berpengalaman pun terkadang kesulitan dan menghabiskan waktu yang lebih untuk memilih topik karangan. Berikut hal-hal yang berkaitan dengan pemilihan toik sebelum melakukan proses menulis.
a.      Dasar Pemilihan Topik
Dilihat dari organisasinya, sebuah karangan terdiri dari tiga unsur, yaitu
1.      Isi
Isi terkait dengan ide atau gagasan yang dikembangkan dalam sebuah karangan.
2.      Bahasa
Bahasa berkaitan dengan diksi, kalimat, paragraf, ejaan, dan tanda baca.
3.      Format/ bentuk.
format/bentuk terkait dengan teknik penyajiannya (misalnya jenis hurufnya, tata tulis, penomoran, tabel, gambar dll.)
Ketiga hal tersebut saling berkaitan dan menentukan kualitas tulisan. Ide/gagasan akan sampai kepada pembaca jika didukung dengan kemampuan kebahasaan dan penyajian yang baik. Sebagus apapun ide tulisan, jika teknik penyajiannya dan bahasa yang digunakan kurang baik maka informasinya tidak akan kepada pembaca. Begitu juga sebaliknya, format dan bahasanya baik, tetapi informasi yang disampaikan dangkal maka akan menjadi kurang bermakna. Pilihlah topik secara hati-hati dan mulailah bekerja pada tahap yang paling dini. Lakukanlah semua persiapan dan perhitungkan juga tugas-tugas dari matakuliah lain. Hal ini akan menghindari situasi akhir yang tidak diinginkan pada saat-saat terakhir menjelang pengumpulan. bergadang, terburu-buru, dan menulis asal jadi karena sudah frustasi dan depresi.
Karangan terbaik adalah karangan yang ditulis dengan pemilihan topik yang menarik minat penulisnya. Namun, kita perlu kecermatan agar tidak terjebak dengan kesalahan umum yaitu menghabiskan banyak waktu untuk topik tersebut. Padahal, penulis kurang mempunyai kemampuan untuk melakukan analisis, atau mengabaikan tugas matakuliah lain.


b.      Membatasi Topik

Pada umumnya, penulis cenderung menganggap subjek yang akan ditulisnya terlalu luas, sehingga merasa sulit untuk diselesaikan karena membutuhkan waktu yang panjang dan lingkup yang luas. Oleh karena itu, penulis perlu membatasi topik-topik yang akan ditulisnya. Hal-hal yang perlu dilakukan penulis untuk membatasi tulisannya yaitu,
a)      Memilih salah satu topik khusus yang dikuasainya,
b)      Memilih satu jangka waktu tertentu untuk menyelesaikan aspek yang dipilih tersebut,
c)      Membatasi ruang masalah yang akan ditulis
d)     Memilih peristiwa khusus yang berkaitan dengan topik.

B. PERUMUSAN JUDUL

Judul adalah titel, nama, atau label dari sebuah tulisan.Selain itu, judul merupakan nama yang melukiskan dengan singkat masalah yang ditulis. Meskipun singkat judul harus mencerminkan isi tulisan. Judul harus dirumuskan dengan jelas, singkat, relevan dengan isi tulisan tetapi tidak terlalu provokatif. Judul yang baik memiliki ciri:
a)      Bersifat lansung dan cakupannya terbatas
b)      Mencerminkan isi
c)      Mencakup permasalahan atau variabel yang akan diuraikan
d)     Dapat mempunyai subjudul
e)      Singkat menarik dan padat
f)       Berbentuk frase
g)      Ditulis dengan huruf kapital semuanya atau di setiap awal kata, kecuali kata depan.
    C. SUMBER PUSTAKA
Istilah lain untuk daftar rujukan adalah daftar pustaka. Dalam daftar rujukan bahan pustaka yang dimasukkan harus sudah dimasukkan dalam teks sebelumnya.  Artinya, bahan pustaka yang dipakai sebagai bahan bacaan akan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak perlu dimasukkan dalam daftar pustaka.  Sebaliknya untuk semua bahan pustaka yang telah disebutkan dalam teks, harus tercantum dalam daftar pustaka.
Istilah daftar pustaka digunakan untuk menyebut daftar yang berisi bahan-bahan pustaka yang telah dirujuk oleh penulis. Penulisannya spasi tunggal, sedangkan jarak antar rujukan spasi ganda.  Daftar rujukan harus lengkap dan sesuai dengan yang disajikan dalam batang tubuh artikel. Bahan pustaka yang dicantumkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam batang tubuh artikel. Demikian juga semua rujukan yang disebutkan dalam batang tubuh harus disajikan dalam daftar rujukan.
Daftar pustaka berisi keterangan mengenai sumber rujukan yang digunakan dalam penyusunan TAS atau TABS. Keterangan ini meliputi nama pengarang, tahun terbitan, judul buku, kota penerbitan, dan nama penerbit. Gelar yang dimiliki pengarang tidak dicantumkan dalam daftar pustaka. Ketentuan pencantuman daftar pustaka adalah sebagai berikut.
Daftar rujukan dapat berupa buku teks, jurnal penelitian, laporan penelitian, tugas akhir seperti skripsi dan disertasi, dan terbitan karya ilmiah. Daftar pustaka disusun secara alfabetis menurut nama belakang pengarang dan tidak perlu menggunakan nomor urut. Apabila terdapat dua atau lebih nama pengarang yang sama, pengurutan dilakukan mulai dari tahun terbitan yang terbaru. Nama pengarang yang kedua dan seterusnya tidak ditulis lengkap, tetapi diganti dengan garis lurus tengah (bukan garis bawah) sepanjang 14 ketukan.
Masing-masing jenis rujukan mengikuti sistematika penulisan yang berbeda. Sistematika itu dapat diikuti satu per satu sebagai berikut ini.
1)      Buku
Penulisan buku mengikuti urutan komponen sebagai berikut: Nama belakang pengarang, koma, Singkatan nama-nama depan yang ada, titik, (tahun terbitan dalam tanda kurung), titik, Nama Buku dengan Huruf Cetak Miring, titik, Nama kota tempat penerbitan, titik dua, Nama penerbit, titik. Bila pengarang buku lebih dari seorang, nama pengarang kedua dan seterusnya boleh tidak dibalik (ditulis apa adanya). Bila buku telah mengalami pengeditan, tuliskan edisi keberapa di dalam kurung setelah nama buku tersebut.
Berikut adalah contoh-contoh penulisan daftar pustaka untuk beberapa jenis buku.
a)      Nurgiyantoro, B. (1988). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogya-karta: BPFE.
b)      Enkvist, N.E., Spencer, J., dan Gregory, M. (1968). Linguistics and Style. London: Oxford University Press.
c)      Cohen, J. (1977). Statistical Power Analysis for the Behavioral Science (Revised Ed.). New York : Academic Press.
d)     Bailey, K. M., dan Ochsner, R. (1983). A methodological review of the diary studies: Windwill tilting or so-cial science? Dalam K. M. Bailey, M. H. Long, dan S. Peck (Eds.). Second Language Acquisition Studies. Rowley, Mass.: Newbury House.
e)      Luria, R. (1969). The Mind of a Maemonist (L. Solotaroff. Terjemahan). New York: Avon Books. Buku asli diterbitkan tahun 1965.

2)      Jurnal dan Terbitan Karya Ilmiah Sejenis
Penulisan rujukan artikel jurnal dan terbitan karya ilmiah yang sejenis mengikuti urutan: Nama belakang pengarang, koma, Singkatan nama-nama depan, titik, (tahun penerbitan dalam tanda kurung), titik, Judul artikel diketik biasa dan hanya kata terdepan dimulai dengan huruf besar kecuali kata yang menunjukkan nama, titik, Nama Jurnal dengan Cetak Miring, koma, Nomor Jurnal dengan Cetak Miring, koma, nomor-nomor halaman dalam jurnal, titik.
Berikut ini diberikan contoh rujukan artikel jurnal.
(1) Nuryanto, F. (1996). Penggunaan ragam bahasa Indonesia ilmiah oleh dosen IKIP Yogyakarta. Jurnal Kependidikan, 1, XXIV, hal. 85-100.
(2) Herawati, E. N. (1996). Beksan srimpi dan nilai-nilai yang dikandungnya: sebuah tinjauan apresiatif. Diksi, 9, IV, hal. 81- 9.
3)      Karya Ilmiah yang Tidak Diterbitkan
 Jenis sumber rujukan ini dapat berbentuk tugas akhir, thesis, disertasi, dan laporan penelitian. Penulisan daftar pustakanya mengikuti format penulis-an daftar pustaka untuk buku, ditambah dengan keterangan jenis karya ilmiah tersebut.
Berikut ini contoh penulisan daftar pustaka yang berupa karya ilmiah yang tidak diterbitkan.
(1) Utari, D. Rr. (1993). Penggunaan Tableau de Feutre dalam Pengajaran Ketrampilan Berbicara. Makalah TABS. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis, FPBS IKIP Yogyakarta.
(2) Mahmudah, Z. (1995). Pelecehan Seksual dalam Drama Der Besuch der Alten Dame. Skripsi S1. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman, FPBS IKIP Yogyakarta.
4)      Dokumen Resmi
Yang termasuk dalam rujukan jenis ini adalah dokumen-dokumen resmi yang dikeluarkan oleh lembaga resmi. Untuk rujukan jenis ini digunakan nama lembaga sebagai nama penulis. Komponen yang lain mengikuti ketentuan-ketentuan yang sama. Pada umumnya, nama penerbit sama dengan nama lembaga yang tertulis di depan.
Berikut ini contoh penulisan daftar pustaka yang berupa dokumen resmi.
(1) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1994). Garis-garis Besar Program Pengajaran: Bidang Studi Bahasa Inggris. Jakarta: Depdikbud.
(2) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta. (1994). Peraturan Akademik 1994. Yogyakarta: UPP IKIP YOGYAKARTA.
5)      Rujukan dengan Pengarang yang Sama
Untuk daftar pustaka dengan dua atau lebih pengarang yang sama, nama pengarang yang kedua dan seterusnya tidak ditulis lengkap, tetapi diganti dengan garis lurus tengah (bukan garis bawah). Pengurutan alfabetik dilakukan mulai dari tahun terbitan yang terbaru. Apabila tahun terbitan sama, digunakan huruf arab kecil langsung setelah tahun. Ketikan dimulai 14 ketukan dari batas tepi kiri.
Berikut ini contoh penulisan daftar pustaka dengan nama pengarang yang sama.
Ellis, R. (1992). Understanding Second Language Acquisition (2nd Ed.). Oxford: Oxford University Press.
--------------. (1990a). Classroom Second Language Development. London: Prentice Hall.
-----------------. (1990b). Instructed Second Language Development. Oxford: Blackwell.

Daftar pustaka

Setyawan Pujiono (2013) , M.Pd., TERAMPIL MENULIS : Cara Mudah dan Praktis dalam Menulis, Edisi Pertama – Yogyakarta; Graha Ilmu, 2013
Dwi Budiyanto,Mengenal Karya Ilmiah, E-mail (dwi_budiyanto@uny.ac.id)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar