Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
guru diantaranya tingkat pendidikan guru, supervisi pengajaran, program
penataran, iklim yang kondusif, sarana dan prasarana, kondisi fisik dan mental
guru, gaya kepemimpinan kepala sekolah, jaminan kesejahteraan, kemampuan
manajerial kepala sekolah dan lain-lain.
1. Tingkat
pendidikan
Tingkat
pendidikan guru akan sangat mempengaruhi baik tidaknya kinerja guru. Kemampuan
seorang sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya, karena melalui
pendidikan itulah seseorang mengalami proses belajar dari tidak tahu menjadi
tahu, dari tidak bisa menjadi bisa. Selama menjalani pendidikannya seseorang
akan menerima banyak masukan baik berupa ilmu pengetahuan maupun keterampilan
yang akan mempengaruhi pola berpikir dan prilakunya. Ini berarti jika tingkat
pendidikan seseorang itu lebih tinggi maka makin banyak pengetahuan serta
ketrampilan yang diajarkan kepadanya sehingga besar kemungkinan kinerjanya akan
baik karena didukung oleh bekal ketrampilan dan pengetahuan yang diperolehnya.
2. Supervisi
pengajaran
Supervisi
pengajaran yaitu serangkaian kegiatan membantu guru dalam mengembangkan
kemampuannya. Kepala sekolah bertugas memberikan bimbingan, bantuan, pengawasan
dan penelitian pada masalah-masalah yang berhubungan dengan pengembangan
pengajaran berupa perbaikan program dan kegiatan belajar mengajar. Sasaran
supervisi ditujukan kepada situasi belajar mengajar yang memungkinkan
terjadinya tujuan pendidikan secara optimal.
3.
Program
penataran yang diikutinya
Program
penataran yang diikutinya yaitu untuk memiliki kinerja yang baik, guru dituntut untuk memiliki
kemampuan akademik yang memadai, dan dapat mengaplikasikan ilmu yang
dimilikinya kepada para siswa untuk kemajuan hasil belajar siswa. Hal ini
menentukan kemampuan guru dalam menentukan cara penyampaian materi dan
pengelolaan interaksi belajar mengajar. Untuk iitu guru perlu mengikuti
program-program penataran.
4. Iklim yang
kondusif di sekolah
Iklim yang
kondusif di sekolah juga akan berpengaruh pada kinerja guru, di antaranya :
pengelolaan kelas yang baik yang menunjuk pada pengaturan orang (siswa), maupun
pengaturan fasilitas (ventilasi, penerangan, tempat duduk, dan media
pengajaran). Selain itu hubungan antara pribadi yang baik antara kepala
sekolah, guru, siswa dan karyawan sekolah akan membuat suasana sekolah
menyenangkan dan merupakan salah satu sumber semangat bagi guru dalam
melaksanakan tugasnya.
5. Kondisi Fisik
Dan Mental
Agar guru memiliki
kinerja yang baik maka harus didukung oleh kondisi fisik dan mental yang baik
pula. Guru yang sehat akan dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik. Oleh
karenanya faktor kesehatan harus benar-benar diperhatikan. Begitu pula kondisi
mental guru, bila kondisi mentalnya baik dia akan mengajar dengan baik pula.
6. Tingkat
Pendapatan
Tingkat
pendapatan dapat mempengaruhi kinerja guru. Agar guru benar-benar
berkonsentrasi mengajar di suatu sekolah maka harus diperhatikan tingkat
pendapatannya dan juga jaminan kesejahteraan lainnya seperti pemberian
intensif, kenaikan pangkat/gaji berkala, asuransi kesehatan dan lain-lain.
7. Peningkatan
Kinerja
Peningkatan
kinerja guru dapat dicapai apabila guru bersikap terbuka, kreatif, dan memiliki
semangat kerja yang tinggi. Suasana kerja yang demikian ditentukan oleh gaya
kepemimpinan kepala sekolah, yaitu cara kepala sekolah melaksanakan
kepemimpinan di sekolahnya.
8. Kemampuan
Manajerial Kepala Sekolah
Kemampuan
manajerial kepala sekolah akan mempunyai peranan dalam meningkatkan kinerja
guru. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal merupakan suatu pola kerjasama
antara manusia yang saling melibatkan diri dalam satu unit kerja (kelembagaan).
Dalam proses mencapai tujuan pendidikan, tidak bisa terlepas dari dari kegiatan
administrasi.
9. Adminstrasi
Sekolah
Kegiatan adminstrasi sekolah mencakup
pengaturan proses belajar mengajar, kesiswaan , personalia, peralatan
pengajaran, gedung, perlengkapan, keuangan serta hubungan masyarakat. Dalam proses
administrasi terdapat kegiatan manajemen yang meliputi kemampuan membuat
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Bila kepala sekolah
memiliki kemampuan manajerial yang baik, maka pengelolaan terhadap komponen dan
sumber daya pendidikan di sekolah akan baik, ini akan mendukung pelaksanaan
tugas guru dan peningkatan kinerjanya.
Kinerja guru di dalam organisasi
sekolah pada dasarnya ditentukan oleh kemampuan dan kemauan guru dalam ikut
serta mendukung proses belajar mengajar. Faktor ini merupakan potensi guru
untuk dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk mendukung kebutuhan sarana
pendidikan di sekolah.
Dalam meningkatkan kinerja Burhanudin
mengemukakan bahwa: usaha-usaha meningkatkan kinerja kerja adalah:
a. Memperhatikan
dan memenuhi tuntutan pribadi dan organisasi
b. Informasi
jabatan dan tugas setiap anggota organisasi
c. Pelaksanaan
pengawasan dan pembinaan secara efektif terhadap para anggota organisasi
sekolah
d. Penilaian
program staf sekolah dalam rangka perbaikan dan pembinaan serta pengembangan
secara optimal
e. Menerapkan
kepemimpinan yang transaksional dan demokratis.
Selanjutnya
Barnet Silalahi mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kerja
adalah:
a.
Imbalan finansial yang memadai
b.
Kondisi fisik yang baik
c.
Keamanan
d.
Hubungan antar pribadi
e.
Pengakuan atas status dan kehormatannya
f.
Kepuasan kerja.
Untuk mendukung
keberhasilan kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya maka A.Tabrani Rusyan,
dkk. mengemukakan bahwa: “Keberhasilan kinerja guru didukung oleh beberapa
faktor yakni: (1) Motivasi kinerja; (2) Etos kinerja; (3) Lingkungan kinerja;
(4) Tugas dan tanggung jawab serta (5) Optimalisasi kinerja.”
1)
Motivasi Kinerja Guru
Kinerja kita
berhasil apabila ada motivasi yang akan menggerakkan kita untuk bekerja lebih
bersemangat. Dalam hal ini Sardiman AM. berpendapat bahwa:
a.
Motivasi dari dasar pembentukannya
b.
Menurut pembagian dari Woord Worth dan
Marquis
c.
Motivasi jasmani dan rohani
d.
Motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
Sedangkan
menurut A.Tabrani Rusyan mengemukakan bahwa: “Motivasi terbagi dua yakni
intrinsik dan ekstrinsik.” Dengan ketekunan keyakinan dan usaha yang
sungguh-sungguh serta adanya motivasi yang kuat, maka guru akan dapat mengemban
tugasnya dengan sebaik-baiknya dan berusaha meningkatkan keberhasilan
kinerjanya, meskipun banyak rintangan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas.
2)
Etos Kinerja Guru
Dalam
meningkatkan budaya kinerja dibutuhkan etos kerja yang baik, karena etos kerja
memiliki peluang yang besar dalam keberhasilan kinerja. Soebagio Admodiwirio
mengemukakan pengertian etos kerja sebagai berikut: “Etos kerja adalah landasan
untuk meningkatkan kinerja pegawai.” Sedangkan A.Tabrani Rusyan mengemukakan
bahwa: “Etos kerja guru merupakan etika kerja yang terdapat dalam diri guru untuk
berbuat yang tertuju pada suatu tujuan pendidikan.” Setiap guru
memiliki etos kerja yang berbeda-beda. Guru yang tidak memiliki etos kerja akan
bekerja asal-asalan, sedangkan guru yang memiliki etos kerja yang baik akan
bekerja penuh tanggung jawab dan pengabdian, karena pelaksanaan etos kerja
merupakan upaya produktivitas kerja yang mendukung kualitas kerja.
3)
Lingkungan Kinerja Guru
Lingkungan yang
baik untuk bekerja akan menimbulkan perasaan nyaman dan kerasan dalam bekerja.
Moekijat mengatakan bahwa: “Faktor penting dari kondisi kerja fisik dalam
kebanyakan kantor adalah penerangan, warna, musik, udara dan suara.” Sedangkan
A.Tabrani Rusyan mengatakan bahwa: “Lingkungan kerja yang dapat mendukung guru
dalam melaksanakan tugas secara efektif dan efisien adalah lingkungan sosial psikologis
dan lingkungan fisik.
Dengan
lingkungan yang baik akan dapat meningkatkan semangat kerja para guru sehingga
produktivitas kinerja meningkat, kualitas kinerja lebih baik dan prestise
sekolah bertambah baik yang selanjutnya menarik pelanggan datang ke sekolah.
Sedangkan lingkungan kotor, kacau, hiruk pikuk dan bising dapat menimbulkan
ketegangan, malas dan tidak konsentrasi bekerja.
4)
Tugas Dan Tanggung Jawab
Guru memiliki
tugas dan tanggung jawab dalam meningkatkan pendidikan di sekolah. Guru dapat
berperan serta dalam melaksanakan kegiatan di sekolah. Karena dengan adanya
peran serta dari guru maka kegiatan sekolah dapat berjalan dengan lancar.
5)
Optimalisasi Kelompok Kerja Guru
Guru melakukan
pembentukan kelompok dalam melaksanakan pekerjaannya, karena dengan adanya
pembentukan kelompok maka guru dapat melaksanakan kegiatan sekolah dengan
lancar dan sesuai dengan tujuan pendidikan. Dirawat, Busra
Lamberi dan Sukarto Indrafachrudi membagi faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja kedalam dua kategori yakni: “Faktor internal dan faktor eksternal”.
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang dapat
mempengaruhi kinerja seseorang dalam menjalankan pekerjaannya, sedangkan faktor
eksternal yaitu faktor yang datang dari luar diri seseorang yang dapat
mempengaruhi kinerjanya.
Begitu juga dengan guru yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan
masyarakat khususnya orang tua siswa lainnya dalam meningkatkan kinerjanya agar
kegiatan sekolah dapat tercapai dengan baik.